KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan ini
dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
mengalami berbagai kendala dan kesulitan, namun berkat
Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan
dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran
sehingga makalah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Antar Prikbadi ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin dicapai.
Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak,
maka penuulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Gorontalo,
November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ..
i
DAFTAR ISI ............................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................ ....1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... ....2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. ....2
BAB II:
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Komunikasi Antarpriadi............................................... ....3
2.2 FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi..........3
BAB III:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................13
3.2
Saran........................................................................................... ..13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Komunikasi merupakan medium penting
bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui
komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain,
kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan, membenci orang
lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik.
Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari
berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi
masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Dalam
setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih akan terdapat dua diri
pribadi yang harus dikenali, yaitu diri kita sendiri dan diri oranglain yang
menjadi patner komunikasi kita. Upaya mengenali
oranglain bukanlah persolan sederhana. Komunikasi
memang sangat erat kaitannya dengan manusia bahkan komunikasi dengan Tuhannya.
Komunikasi sangat penting dilakukan, karenan komunikasi komunikasi yang efektif
dalam berkehidupan membuat kita merasa nyaman dan damai. Dalam komunikasi antar
pribadi atau komunikasi interpersonal harus dimulai dari diri sendiri, karena
tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi merupakan
cermin dari kepribadian setiap individu yang berkomunikasi. Menurut Fisher, ketika
kita berkomunikasi dengan orang lain proses intra-pribadi kita memiliki paling
sedikit tiga tataran yang berbeda. Pada setiap tataran tersebut saling
berkaitan dengan jumlah orang yang hadir dalam situasi antar pribadi, yaitu:
pandangan kita tentang diri sendiri, pandangan kita tentang mengenai orang lain dan pandangan yang mengenai pandangan orang lain tentang diri kita
1.2 Rumusan Masalah
Bersadarkan penjelasan dari latar
belakang diatas dapat kita tarik suatu rumusan masalah
antara lain sebagai berikut;
1. Menjelaskan pengertian komunikasi
antar pribadi !
2. Menjelaskan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi !
1.3 Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui
pengertian komunikasi antar pribadi
2. Mengidentifikasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi merupakan medium penting
bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui
komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain,
kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan, membenci orang
lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik.
Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari
berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi
masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999).
Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang
melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
2.2 Faktor-faktor yang mem
pengaruhi individu dalam KAP
Sebagaimana telah disinggung di atas
bahwa komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi
yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi
mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi.
Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat
dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena
gunung es (the communication iceberg).
Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.
Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:
Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.
Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:
1. Interactant,
yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara,
penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
2. Symbol.
Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic language
(bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll)
3. Media, saluran
yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi.
Sedangkan bagian bawah gunung es yang
menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau tidak teramati. Inilah yang
disebut sebagai invisible/unobservable
aspect. Justru bagian inilah yang penting. Walaupun tak tampak karena tertutup
air, dia menyangga tampilan gunung es yang muncul menyembul kepermukaan air.
Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan komunikasi, di mana
tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:
1. Meaning
(makna). Ketika
simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi
suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu
makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon
mewakili tumbuhan dsb.
2. Learning. Interpretasi makna
terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang diasosiasikan
pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari pengalaman.
Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui
pengalaman. Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami
pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan
hasil belajar. Pola-pola
atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi makna
dan informasi merupakan hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di
lingkungannya. Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar
dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan
hasil learning (belajar) dari lingkungan.
3. Subjectivity. Pengalaman setiap
individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam
meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan)
pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang berbeda
akan berbeda terhadap objek yang sama.
4. Negotiation.
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi
masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu
terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling
pengertian. Pertukaran
simbol sama dengan proses pertukaran makna. Masing-masing pihak harus menyesuaikan
makna satu sama lain.
5. Culture. Setiap individu adalah
hasil belajar dari dan dengan orang lain.
Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat
Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view)
Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view)
6. Interacting
levels and context. Komunikasi
antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup
komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi,
kelompok, organisasi, dan massa.
7. Self
reference. Perilaku
dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang
dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita
menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman,
kebutuhan dan harapan-harapan kita.
8. Self
reflexivity. Kesadaran
diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya
sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses
komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari
lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
9. Inevitability. Kita tidak mungkin
tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan
tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap
suatu makna komunikasi.
Keberhasilan pelaksanaan komunikasi
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu;
1. Faktor
pemilihan jenis informasi atau data yang akan disampaikan.
Data adalah setiap bentuk keterangan yang berfungi. Ada pula yang mengatakan bahwa data adalah hal, peristiwa atau sebuah kenyataanyang mengandung pengetahuan untuk penyususnan keterangan. Dalam Kamus Administrasi Perkantoran, data adalah bahan mentah yang melalui proses tertentu lalu menjadi keterangan. Data merupakan bahan informasi bagi siapa saja, khususnya seorang pemimpin yang membutuhkan data untuk keputusan. Data yang akan disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Data adalah setiap bentuk keterangan yang berfungi. Ada pula yang mengatakan bahwa data adalah hal, peristiwa atau sebuah kenyataanyang mengandung pengetahuan untuk penyususnan keterangan. Dalam Kamus Administrasi Perkantoran, data adalah bahan mentah yang melalui proses tertentu lalu menjadi keterangan. Data merupakan bahan informasi bagi siapa saja, khususnya seorang pemimpin yang membutuhkan data untuk keputusan. Data yang akan disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
o Kegunaan data
o Kebenaran data
o Ketepatan data. Data yang dikirim
harus up to date.
2. Faktor yang
berhubungan dengan tekhnik penyampaian atau
pengiriman data. Ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaian berita, yaitu;
o Kejelasan.
Komunikator harus mampu memberikan apa yang dimaksud dengan
tujuannya untuk menuangkan dalam bentuk berita., dengan cara mempergunakan
kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah
dimengerti
oleh pihak yang menerima. Dalam
kejelasan adalah kejelasan maksud
dan tujuan dari apa yang dikomunikasikan sehingga pihak
komunikan lebih jelas dan memberikan dorongan untuk mengadakanreaksi atau
respons.
o
Konsekuensi
dan keseimbangan. Keterangan-keterangan yang
disampaikan jangan
sampai bertentangan satu dengan yang lainnya atau berbeda
dengan keterangan atau informasi yang telah dikirimnya.
o
Kemampuan
dan pelaksanaan. Cara-cara pelaksanaan komunikasi harus disesuaikan
dengan kondisi perkembangan keadaan.
o
Keseragaman.
Pergunakanlah istilah-istilah atau pengertian-pengertian, kode-kode
tertentu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran.
o Kelancaran distribusi Menurut Halloran (1980) mengemukakan bahwa manuisa sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena faktor lain yaitu adanya perbedaan antar pribadi, manusia meskipun makhluk yang utuh, adanya perbedaan motivasi antar manusia, dan kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain. Jalaludin Rahmat (1994) memberikan cacatan bahwa ada tiga faktor dalam komunikasi antar pribadi yang menumbuhkan interpribadi yang baik yaitu percaya, bersikap suportif, dan sikap terbuka.
o Kelancaran distribusi Menurut Halloran (1980) mengemukakan bahwa manuisa sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena faktor lain yaitu adanya perbedaan antar pribadi, manusia meskipun makhluk yang utuh, adanya perbedaan motivasi antar manusia, dan kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain. Jalaludin Rahmat (1994) memberikan cacatan bahwa ada tiga faktor dalam komunikasi antar pribadi yang menumbuhkan interpribadi yang baik yaitu percaya, bersikap suportif, dan sikap terbuka.
Jalaludin
Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh faktor persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi
interpersonal; dan hubungan interpersonal.
·
Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna
pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi
interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal
dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan
dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi,
seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat
kegagalan komunikasi.
·
Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan
perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima
hal, yaitu:
a.
Yakin akan kemampuan mengatasi masalah;
b.
Merasa setara dengan orang lain;
c.
Menerima pujian tanpa rasa malu;
d. Menyadari, bahwa setiap
orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan
dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat;
e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia
sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah.
Konsep
diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi,
yaitu:
a.
Nubuat
yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin
sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya
sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur,
membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh,
sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
b.
Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan
pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan
tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada
kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih
terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
c.
Percaya
diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang
yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri.
Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi
perlu.
d.
Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep
diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan
selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang
kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam
penyandian pesan (penyandian selektif).
·
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah
kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi
antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
a.
Penafsiran
pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional.
Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat
segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika
membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
b.
Efektivitas
komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul
dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan
terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat
kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari
komunikasi.
·
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat
diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan
interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk
mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi
dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta
komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations
in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal
menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan
pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat
komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat
(1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi
yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: Percaya; sikap
suportif; dan sikap terbuka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi
merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk
kontak sosial. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu
(Littlejohn, 1999).
Keberhasilan pelaksanaan komunikasi
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu;
1.
Faktor pemilihan jenis
informasi atau data yang akan disampaikan.
2.
Faktor yang berhubungan
dengan tekhnik penyampaian atau
pengiriman data.
3.2
Saran
Adapun saran dari
penulisan makalah ini adalah bagaimana kita sebagai mahasiswa BK atau calon
konselor maupun yang sudah menjadi guru pembimbing di sekolah untuk kiranya
dapat mengimplementasikan isi dari makalah ini dalam rangka menunjang profesi
kita sebagai calon pembimbing bagi anak-anak bangsa, agar kita menjadi pribadi
yang professional dengan wawasan luas.
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana,
2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin
Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
MAKALAH
(Disusun
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Komunikasi Antar Pribadi)
DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK IV
1.
LISNA
2.
ASPIN
ABDJUL
3.
SALMA
POBELA
4.
SITI SUMYAH
5.
ISMAN
PONGOLIU
6.
KAMARULA
TAHER
7.
Ais
febriyanti
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
2012
Harrah's Reno Casino & Hotel - JT Hub
BalasHapusHarrah's Reno 김제 출장안마 Casino & Hotel. Harrah's 원주 출장마사지 Resort. 창원 출장안마 Reno. 1 Interstate 35. 1 Highway 35, 삼척 출장마사지 Reno, NV 89109. 김해 출장샵 Tel: (702) 770-8000.
tül perde modelleri
BalasHapussms onay
Mobil Ödeme Bozdurma
NFT NASIL ALINIR
ankara evden eve nakliyat
trafik sigortasi
dedektör
Site Kurmak
Ask kitaplari
ümraniye beko klima servisi
BalasHapusüsküdar lg klima servisi
pendik mitsubishi klima servisi
tuzla vestel klima servisi
beykoz vestel klima servisi
tuzla lg klima servisi
tuzla alarko carrier klima servisi
tuzla daikin klima servisi
çekmeköy toshiba klima servisi