Rabu, 19 Desember 2012

Faktor-Faktor yang mempengaruhi komunikasi antar Pribadi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan ini dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mengalami berbagai kendala dan kesulitan, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Prikbadi ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin dicapai.
Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka penuulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.




                                                                                                                                                                                           Gorontalo,   November  2011

                                                                                                            Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... .. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
               1.1 Latar Belakang................................................................................ ....1
               1.2 Rumusan Masalah........................................................................... ....2
               1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. ....2
BAB II: PEMBAHASAN
               2.1 Pengertian Komunikasi Antarpriadi............................................... ....3
2.2  FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi..........3
BAB III: PENUTUP
3.1    Kesimpulan...................................................................................13
3.2    Saran........................................................................................... ..13
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan, membenci orang lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih akan terdapat dua diri pribadi yang harus dikenali, yaitu diri kita sendiri dan diri oranglain yang menjadi patner komunikasi kita. Upaya mengenali oranglain bukanlah persolan sederhana. Komunikasi memang sangat erat kaitannya dengan manusia bahkan komunikasi dengan Tuhannya. Komunikasi sangat penting dilakukan, karenan komunikasi komunikasi yang efektif dalam berkehidupan membuat kita merasa nyaman dan damai. Dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal harus dimulai dari diri sendiri, karena tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi merupakan cermin dari kepribadian setiap individu yang berkomunikasi. Menurut Fisher, ketika kita berkomunikasi dengan orang lain proses intra-pribadi kita memiliki paling sedikit tiga tataran yang berbeda. Pada setiap tataran tersebut saling berkaitan dengan jumlah orang yang hadir dalam situasi antar pribadi, yaitu: pandangan kita tentang diri sendiri, pandangan kita tentang mengenai orang lain dan pandangan yang mengenai pandangan orang lain tentang diri kita
1.2 Rumusan Masalah
Bersadarkan penjelasan dari latar belakang diatas dapat kita tarik suatu rumusan masalah antara lain sebagai berikut;
1.      Menjelaskan pengertian komunikasi antar pribadi !
2.      Menjelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi !

1.3  Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian komunikasi antar pribadi
2.      Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi











BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan, membenci orang lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
 2.2 Faktor-faktor yang mem pengaruhi individu dalam KAP
Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi. Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the communication iceberg).
Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.
Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:
1.    Interactant, yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara, penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
2.    Symbol. Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic language (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll)
3.    Media, saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi.

Sedangkan bagian bawah gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau tidak teramati. Inilah yang disebut sebagai invisible/unobservable aspect. Justru bagian inilah yang penting. Walaupun tak tampak karena tertutup air, dia menyangga tampilan gunung es yang muncul menyembul kepermukaan air. Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan komunikasi, di mana tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:
1.    Meaning (makna). Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon mewakili tumbuhan dsb.
2.    Learning. Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui pengalaman.  Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar. Pola-pola atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi makna dan informasi merupakan hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di lingkungannya.  Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal.  Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.
3.    Subjectivity. Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.
4.    Negotiation. Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna. Masing-masing pihak harus menyesuaikan makna satu sama lain.
5.    Culture. Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat
Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat.
Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view)
6.    Interacting levels and context. Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
7.    Self reference. Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-harapan kita.
8.    Self reflexivity. Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
9.    Inevitability. Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap suatu makna komunikasi.

Keberhasilan pelaksanaan komunikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu;
1.    Faktor pemilihan jenis informasi atau data yang akan disampaikan.
Data adalah setiap bentuk keterangan yang berfungi. Ada pula yang mengatakan bahwa data adalah hal, peristiwa atau sebuah kenyataanyang mengandung pengetahuan untuk penyususnan keterangan. Dalam Kamus Administrasi Perkantoran, data adalah bahan mentah yang melalui proses tertentu lalu menjadi keterangan.
Data merupakan bahan informasi bagi siapa saja, khususnya seorang pemimpin yang membutuhkan data untuk keputusan.  Data yang akan disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
       o Kegunaan data
       o Kebenaran data
       o Ketepatan data. Data yang dikirim harus up to date.
2.    Faktor yang berhubungan dengan tekhnik  penyampaian atau pengiriman data. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaian berita, yaitu;
       o   Kejelasan. Komunikator harus mampu memberikan apa yang dimaksud                   dengan tujuannya untuk menuangkan dalam bentuk berita., dengan cara              mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan            mudah     dimengerti oleh pihak yang menerima. Dalam kejelasan adalah      kejelasan     maksud dan tujuan dari apa yang dikomunikasikan sehingga     pihak           komunikan lebih jelas dan memberikan dorongan untuk mengadakanreaksi      atau respons.
o   Konsekuensi dan keseimbangan. Keterangan-keterangan yang      disampaikan jangan sampai bertentangan satu dengan yang lainnya atau     berbeda dengan keterangan atau informasi yang telah dikirimnya.
o   Kemampuan dan pelaksanaan. Cara-cara pelaksanaan komunikasi harus     disesuaikan dengan kondisi perkembangan keadaan.
o   Keseragaman. Pergunakanlah istilah-istilah atau pengertian-pengertian,      kode-kode tertentu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan      kesimpangsiuran.
o
  Kelancaran distribusi Menurut Halloran (1980) mengemukakan bahwa      manuisa sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena faktor lain      yaitu adanya perbedaan antar pribadi, manusia meskipun makhluk yang      utuh, adanya perbedaan motivasi antar manusia, dan kebutuhan akan harga     diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain. Jalaludin Rahmat      (1994) memberikan cacatan bahwa ada tiga faktor dalam komunikasi antar      pribadi yang menumbuhkan interpribadi yang baik yaitu percaya, bersikap     suportif, dan sikap terbuka.
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh faktor  persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
·      Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi.
·         Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah;
b. Merasa setara dengan orang lain;
c. Menerima pujian tanpa rasa malu;
d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,     keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat;
 e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan     aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha     mengubah.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
a.   Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
c.   Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).
·      Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
a.   Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
b.   Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

·      Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: Percaya; sikap suportif; dan sikap terbuka.











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999).
Keberhasilan pelaksanaan komunikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu;
1.      Faktor pemilihan jenis informasi atau data yang akan disampaikan.
2.      Faktor yang berhubungan dengan tekhnik  penyampaian atau pengiriman data.

3.2  Saran
Adapun saran dari penulisan makalah ini adalah bagaimana kita sebagai mahasiswa BK atau calon konselor maupun yang sudah menjadi guru pembimbing di sekolah untuk kiranya dapat mengimplementasikan isi dari makalah ini dalam rangka menunjang profesi kita sebagai calon pembimbing bagi anak-anak bangsa, agar kita menjadi pribadi yang professional dengan wawasan luas.







DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.











FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
MAKALAH
(Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Komunikasi Antar Pribadi)
DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK IV
1.    LISNA
2.    ASPIN ABDJUL
3.    SALMA POBELA
4.    SITI SUMYAH
5.    ISMAN PONGOLIU
6.    KAMARULA TAHER
7.    Ais febriyanti
 




UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2012